Langsing, Mengatur Makanan atau Mengatur Pikiran


Langsing, mengatur makanan atau mengatur pikiran
Dr. Stephanus P. Nurdin

Masalah yang banyak dialami oleh teman-teman kita adalah kegemukan dan berat badan yang berlebih, sering disebut obesitas. Saat ini semakin banyak faktor resiko yang mengakibatkan berat badan menjadi berlebih atau menjadi gemuk. Makanan instan, yang disukai kebanyakan yang manis, makanan yang kurang sehat dan juga pola hidup yang kurang sehat seperti kurang berolah raga dan juga ternyata gangguan tidur pun menjadi penyebab obesitas. Obesitas ini yang akan menimbulkan banyak keluhan dan penyakit yang menyertainya seperti diabetes, kolesterol tinggi yang berdampak pada penyakit dengan gangguan di jantung dan otak.

Banyak yang melihat bahwa langsing itu sehat dan muncul beberapa cara untuk melangsingkan tubuh dengan cara berbeda-beda dan dari beberapa cara tersebut belum tentu baik dan perlu penghitungan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh dan aktifitasnya.

Banyak cara untuk membuat penurunan berat badan yang bisa segera turun. Mulai dari mengatur jumlah makan, mengurangi makan, berpantang pada makanan tertentu, membuat  pengaturan jeda pada jam-jam makan atau hanya memakan jenis makanan tertentu saja bahkan ada cara langsung mengurangi berat badan dengan sedot lemak atau membuat perubahan lintasan pada lambung.
Banyak yang berhasil dengan cara-cara tersebut dan ada juga yang mengalami kegagalan dengan berbagai macam keluhan dan tak sedikit mengalami penderitaan cukup berat sampai sakit, beberapa dari cara-cara itu perlu memikirkan faktor resikonya.

Saat ini banyak juga berkembang sebuah tehnik Hypnosis atau Hypnotherapy, dimana dengan mengelola pikiran bawah sadar, mampu merubah mind set atau cara pandang terhadap sebuah reaksi lapar dan makan, dimana akan menekan rasa lapar yang muncul dan meningkatkan proses metabolism sehingga terjadi pembakaran lemak maksimal dan menganggap makan itu adalah sebuah proses normal dan mampu mencukupkan dengan porsi dan jumlah atau jenis makanan tertentu saja.
Rasa lapar dan rasa kenyang itu diatur di otak, berada di “hipotalamus”. Semua rasa lapar dan kenyang  diatur secara alamiah berdasarkan informasi keadaan tentang kebutuhan akan zat makanan di dalam tubuh kita. Pada saat tubuh kita membutuhkan gula sentral otak untuk rasa lapar menjadi terangsang. Begitupun sebaliknya bila tubuh kita dalam keadaan cukup, maka pusat kenyang di otak terstimulasi dan memutuskan untuk berhenti. Perbedaan rangsangan ini yang menyebabkan perbedaan banyak atau sedikitnya jumlah makan pada seseorang. Rangsang itupun tidak hanya pada indera penglihatan saja tetapi berhubungan dengan indera penghidu penciuman yang menyebabkan rangsangan pusat lapar menjadi tinggi. Ditambah lagi memori otak yang menyimpan berbagai macam rasa makanan sehingga merangsang pusat lapar otak.

Jadi lebih baik yang mana untuk mendapatkan berat badan yang ideal?

Menurut pendapat saya,  tetap yang terbaik adalah mempunyai pola hidup sehat, menjaga kesehatan fisik, jiwa dan pikiran. Sesuai dengan perkembangan jaman dan pengetahuan serta pengembangan teknik yang semakin banyak untuk mengatur pusat lapar dan kenyang, tentunya semua juga perlu diperkuat dari hasrat, cita-cita dan emosi yang berkembang disaat menjalankan sebuah program penurunan berat badan, diama pengelolaan mindset yang benar sehingga cita-cita penurunan berat badan menjadi sempurna dan indah.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog